Halaman

Jumat, 30 Desember 2011

Antologi Cerpen "Mozaik Kehidupan"




Judul: Mozaik Kehidupan
Penulis: AnisaAe Kepompong, Amri Evanti, Dee Dyantrik, Sri Hartanti, dkk
Tebal: iv + 166 Hlm
Harga : Rp. 38.000,- (belum termasuk Ongkir)
Penerbit : AG Publishing

Cara Pemesanan

Ketik MK#Nama Lengkap#Alamat Lengkap#Jumlah#No.Telp.
kirim ke 08197964001

---------------

SINOPSIS:

Matahari mulai terik tapi dia masih memandangku dengan matanya yang sayu dari balik kaca jendela. Nafsu makanku jadi sedikit berkurang mendapat pandangan darinya.

Tapi ketika kulihat senyumnya, dia seolah tak asing bagiku. Senyum itu adalah senyum yang sangat kurindukan...Sebenarnya siapa dia? Mengapa dia memandangiku terus? Mengapa senyumnya juga tak asing bagiku?
Temukan jawabannya dalam buku "Mozaik Kehidupan" ini.

Hidup adalah perjuangan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Pasti banyak kisah untuk mewujudkannya.

Para penulis kini berbagi kisah tentang kehidupan kepada kita. Semoga dapat memberi inspirasi bagi kita

Senin, 12 Desember 2011

Fokus Dalam Pencapaian

Di tanah yang lapang terdapat selembar kertas berwarna hijau. Setiap hari setiap waktu ia selalu diterpa oleh terik matahari. Kertas hijau itu tak pernah lalai dari incaran sinar matahari yang begitu dahsyat. Apa yang terjadi pada kertas itu jika senantiasa terkena terik matahari? Kusam, pudar.. yaa.. lama kelamaan kertas hijau itu akan kusam dan warnanya semakin memudar. Namun, bagaimana jika kita meletakkan LUP (kaca pembesar) di atas kertas hijau tersebut? Lain lagi ceritanya. Cahaya matahari akan terkumpul (terfokus pada satu titik) karena mengenai kaca pembesar tersebut untuk sampai pada kertas hijau. Reaksinya, kertas hijau tersebut akan terbakar.

Dari pelajaran kertas hijau dan sinar matahari tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa untuk mencapai titik kesuksesan, seseorang harus fokus. Fokus dalam melakukan usaha pencapaian suatu keberhasilan. Jika kita melakukan suatu pekerjaan dengan konsentrasi maka pekerjaan itu akan cepat selesai. Hayu ngaku, kalau garap PR disambi makan, PR nya tidak selesai-selesai kan?

Selamat sore, selamat berfokus dalam aktivitas..

Kamis, 08 Desember 2011

Sajak Senja

Awan-awan itu berarak menari riang
Semburat abu-abu menghiasi sudut-sudut putihnya
Hingga kini, tak ada hujan setetes pun yang datang
Sekedar mendinginkan hati dan sela pikiranku

Setitik rasa itu meneteskan semua rindu
Terpatri nama indahmu dalam untaian doa tulusku

Ya Allah ...
Selamanya jadikan ia penawar rinduku..

Sabtu, 03 Desember 2011

(Belajar EYD #5) Kata Depan

EYD #5. Kata Depan


Kata Depan (preposisi)
Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada , keluar, kemari, daripada, dll.
Misalnya:
  • Bermalam sajalah di sini. 
  • Di mana dia sekarang?
  • Kain itu disimpan di dalam lemari.
  • Kawan-kawan bekerja di dalam gedung.
  • Dia berjalan-jalan di luar gedung.
  • Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
  • Mari kita berangkat ke kantor.
  • Saya pergi ke sana kemari mencarinya.
  • Ia datang dari Surabaya kemarin.
  • Saya tidak tahu dari mana dia berasal.
  • Cincin itu terbuat dari emas.
Catatan: Kata-kata yang dicetak miring di dalam kalimat seperti di bawah ini ditulis serangkai.
Misalnya:
  • Kami percaya sepenuhnya kepadanya.
  • Dia lebih tua daripada saya.
  • Dia masuk, lalu keluar lagi.
  • Bawa kemari gambar itu. 
  • Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu.
Kerancuan yang acapkali terjadi adalah pada kata “di”.
Contoh kalimat dengan penerapan yang salah :
“Gue di ledekin terus, nih, dikantor.”
Kata “di” pada frasa “diledekin” adalah awalan karena diikuti kata kerja, sehingga penulisannya harus disambung. Sedangkan pada frasa “di kantor” adalah kata depan, sehingga penulisannya harus dipisah.
Cara penulisan yang benar adalah :
“Gue diledekin terus, nih, di kantor.”
Semoga membantu, diambil dari berbagai sumber.

Jumat, 02 Desember 2011

(Belajar #4) Tanda Petik (" ") & Tanda Petik Tunggal (' ')


Tanda Petik (" ") & Tanda Petik Tunggal (' ')


Tanda Petik (" ")

1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
  • Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia."
  • Ibu berkata, "Paman berangkat besok pagi."
  • "Saya belum siap," kata dia, "tunggu sebentar!"

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
  • Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
  • Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.
  • Bacalah "Penggunaan Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
  • Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta seminar.

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:

Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
Dia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".

Catatan:

(1) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:
Kata dia, "Saya juga minta satu."
Dia bertanya, "Apakah saya boleh ikut?"

(2) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya:
Bang Komar sering disebut "pahlawan", ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Karena warna kulitnya, dia mendapat julukan "Si Hitam".

(3) Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.


Tanda Petik Tunggal (' ')

1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
Misalnya:
  • Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring kring' tadi?"
  • "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.
Misalnya:
  • terpandai - 'paling' pandai
  • retina - 'dinding mata sebelah dalam'
  • mengambil langkah seribu - 'lari pontang panting'
  • 'sombong, - angkuh'
3. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing
Misalnya:  
  • feed-back - 'balikan'
  • dress rehearsal - 'geladi bersih
  • tadulako - 'panglima'
sumber :
http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan#J._Tanda_Petik_.28.22_.22.29

Kamis, 01 Desember 2011

Hari AIDS, Stop Free S*x!

01 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Kami disini sedang tidak ingin mengajak kalian semua untuk memperingatinya. Dulu setahu saya AIDS adalah penyakit "kualat" karena melakukan pergaulan yang luar biasa bebas, sex bebas artinya berhubungan sex sana-sini. Hii iiii ... saya ngeri ngebayanginya bahkan cenderung jijik kalau bicara sex bebas. Maka dari itulah dari dulu saya enggan untuk mempedulikan penderita AIDS karena pikir saya waktu itu penyakit yang mereka derita adalah kutukan dari perbuatan mereka sendiri. Hukum sebab akibat. Telisik punya telisik ternyata penyakit mematikan ini tidak hanya bisa ditularkan lewat hubungan kelamin. Penyakit AIDS bisa ditularkan dengan jarum suntik, menyentuh cairan tubuh menderita AIDS, ada yang menjadi korban kesalahan ketika transfusi darah atau karena orangtuanya adalah pengidap AIDS dan saya rasa masih ada media lain untuk menularkannya.


Saya jadi serba salah menanggapi penderita AIDS. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang untuk kita peduli pada para penderita. Bukankah mereka juga punya hak untuk hidup dan mendapat perlakuan yang layak seperti orang-orang lainnya. Seorang penderita AIDS pastilah pertama kali yang kita pikirkan adalah itu orang berganti-ganti pasangan dalam berhubungan badan. Berpikir positif saja mungkin ini adalah ujian dari Allah Ta'ala. Dimana setiap individu penderita AIDS sedang diuji kesabarannya.


Sebagai bentuk solidaritas, pita simpul merah menjadi lambang yang diciptakan oleh suatu komunitas yang peduli akan orang-orang yang mengidap penyakit AIDS ini. Mengapa harus pita berwarna merah? Merah sebagai warna darah dimana virus ini berkembang. Selain itu, merah sering dianggap memiliki gairah. AIDS adalah penyakit mematikan sehingga untuk menunjukkan solidaritas diperlukan simbol yang meningkatkan gairah hidup. Pita dipilih karena sederhana dan mudah dibuat.


Yukk teman-teman kita peduli dengan mereka. Jangan jauhi mereka namun jauhilah kegiatan haramnya yang merupakan pokok sebab adanya AIDS, sex bebas dan pergaulan bebas. 

Salam sayang ...^^

(Belajar EYD #3) Tanda Tanya (?) & Tanda Seru (!)



Tanda Tanya (?)
    1.     Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
        Misalnya:
  •         Kapan dia berangkat?
  •         Saudara tahu, bukan?
*) Kalau dalam kalimat dialog, contohnya:

"Oke? Siap?"
"Tenang, rileks dan jangan sekali-kali nunjukin kalau kita sedang jelous! Oke?"

(Cewek, hal 78 )

"Oooh. Gitu, yaaa?"

(Cewek, hal 79)

    2.     Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
        Misalnya:
  •         Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?).
  •         Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.


Tanda Seru (!)

    Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
    Misalnya:
  •         Alangkah indahnya taman laut ini!
  •         Bersihkan kamar itu sekarang juga!
  •         Sampai hati benar dia meninggalkan istrinya!
  •         Merdeka!

*) Kalau dalam kalimat dialog, contohnya:
  • "Cepet bangun! Itu mereka!" desis Iwan.
  • "Nanti kami jagain!" tegas Evan.
  • "Ayo cepet! Cepet! seru Iwan tertahan

Rabu, 30 November 2011

(Belajar EYD #2) Tanda Elipsis ( ... )

Masih tentang tata bahasa, kita belajar tentang TANDA ELIPSIS atau titik tiga. Mari kita simak pelajaran berikut ini :
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:
  • Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.
  • Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera kami lakukan.
2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
  • Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.
    Catatan:
    (1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
    (2) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
     (3) Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi.
    Misalnya:
  • Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat ....
Tapi dalam praktiknya, kok kebanyakan novel tiap ada tanda elipsis (...) antara dia dengan kalimat tanpa spasi. Misal :
  • "Lo... tau... dari Bima?" tanyanya tergagap. (dalam kalimat dialog)
  • "Yah... abis gimana dong? Suka kan nggak bisa diatur." (dalam kalimat dialog)
(STILL hal 49)
  • Tempat ini... tak pelak, dalam hitungan detik, berbagai kenangan di Rumah Singgah kembali. (dalam narasi)
  • "Rembulan yang indah...." (dalam diaog)
    (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu hal 114)


Selasa, 29 November 2011

(Belajar EYD #1) Pemakaian Huruf Miring

Yuk teman-teman kita mulai lagi belajar tentang tata bahasa yang baik dan benar. Di sini saya mengambil ilmu dari teman-teman sehobi (penulis) tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas penggunaan EYD HURUF MIRING.

Cekidottttt ...

Diambil dari blognya Ila Rizky

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
  • Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
  • Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
  • Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.

Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
  • Huruf pertama kata abad adalah a.
  • Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
  • Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
  • Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.

Misalnya:
  • Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
  • Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
  • Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini. 
  • Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.
b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.

Misalnya:
  • Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. 
  • Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.

Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.

Rabu, 23 November 2011

LOMBA CIPTA CERPEN INDONESIA

LOMBA CIPTA CERPEN INDONESIA 2011  (CCI 2011)  DARI  INDONESIAN WRITER UNIVERSITY

Dalam rangka soft opening kampus online INDONESIAN WRITER UNIVERSITY kami segenap staf mengadakan lomba cipta cerpen Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Peserta adalah Warga Negara Indonesia.
2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik & benar
3.  Naskah harus karya asli, bukan terjemahan.
4. Tema bebas, namun menarik
5.  Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak, elektronik & online dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain.
6.Memiliki akun FB dan bergabung di  page Indonesian Writer University ( http://www.facebook.com/pages/Indonesian-Writer-University/252147318143890 ) serta mengajak (membagikan) ke wall  teman fb minimal 20 teman
7. Peserta hanya boleh mengirim 1 naskah terbaiknya.
8, Hak untuk menyiarkannya di media online ada pada Indonesian Writer University
9.  Redaksi berhak mengganti judul dan menyunting tanpa mengubah isi.
10. Keputusan juri mengikat. Tidak dapat diganggu-gugat dan tidak ada surat menyurat.
11. Lomba ini tertutup untuk karyawan dan segenap staff Indonesian Writer University.
12. naskah di kirim ke email: alivia.dicted@gmail.com dengan subjek email: CCI 2011_Judul Tullisan_Nama Penulis dengan nama file Judul tulisan_nama penulis.
13.Naskah dikirim paling lambat 10 Desember 2011 pukul 00.00 WIB

Syarat teknis:
1. Diketik dengan komputer di atas kertas HVS kuarto dengan jarak dua spasi. Font TNR, 12.
2.  Panjang naskah sekitar 6-10 halaman

sejumlah 10 cerpen terbaik akan dibukukan, dan 20 penulis terbaik akan diikutkan dalam kelas perdana penulisan fiksi secara online oleh Indonesian Writer Univeristy dengan jaminan menerbitkan (minimal) satu buah karya berupa buku (bisa berupa kumcer, novel teenlit, novel berat)

selamat berkarya,

INDONESIAN WRITER UNIVERSITY

LOMBA CERPEN SOSIAL 2011 (DL 20 DES)

LOMBA CERPEN SOSIAL 2011 ( DL 20 DESEMBER )
oleh Midun Aliansyah

Tanggal 20 Desember adalah Hari Sosial, atau dulu telah kita kenal sebagai Hari Kesetiakawanan dan Kepedulian Sosial Nasional. Bahwa pada Hari Sosial tersebut, kita akan berkumpul bersama untuk membicarakan dan membahas kegiatan dalam rangka memperingati Hari Sosial yang mengingatkan kita bahwa manusia hidup di masyarakat mempunyai hak dan kewajiban sosial. Sesuai dengan kodratnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, terpisah satu sama lain, tetapi memerlukan kawan untuk berusaha mengurangi beban dalam kesukaran. Dalam kehidupan ini masih banyak masalah sosial yang memerlukan perhatian kita, misalnya kenakalan remaja, narkotika, anak yatim piatu, kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Hal-hal tersebut, selain menjadi tugas negara, juga merupakan kewajiban kita semua sebagai makhluk sosial untuk ikut menaggulanginya.Melalui kesemptan ini kami ingin mengetuk hati Bapak, Ibu, Saudara/i agar Hari Sosial ini dijadikan titik tolak keikutsertaan yang mampu dilakukan, dalam rangka upaya membantu tugas-tugas sosial yang seharusnya kita lestarikan bersama. Kegiatan yang kami adakan adalah memfokuskan kepada pemuda penerus bangsa (Pelajar dan Mahasiswa) berpartisipasi dalam menulis Cerita Pendek (Cerpen) dengan Tema “SOSIAL”,

Syarat dan ketentuannya sebagai berikut:
  1. Peserta Asli Berwarga Negara Indonesia.
  2. Peserta merupakan pelajar atau mahasiswa (9 tahun s/d 23 tahun)
  3. Kompetisi Cerita Pendek Sosial ini bersifat perorangan (Individu).
  4. Tiap Cerita Pendek (Cerpen) yang diikutsertakan dalam kompetisi ini wajib mengandung unsur sosialisasi warga negara dan dapat memicu masyarakat umum dalam peningkatan hak dan kewajiban sosial.
  5. Tema “SOSIAL” (bersifat bebas dan tidak mengikat)
  6. Karya Cerpen yang dilombakan belum pernah diterbitkan dalam bentuk buku, dan dipublikasikan lewat media cetak atau elektronik, serta tidak sedang diikutkan dalam kompetisi, lomba atau kegiatan serupa lainnya.
  7. Karya Cerpen yang diikutsertakan bukan saduran, terjemahan, plagiat atau pun murni menjiplak, baik sebagian maupun keseluruhan, dari naskah yang telah ada sebelumnya.
  8. Tiap peserta diperbolehkan mengirimkan lebih dari satu karya dengan melampirkan data diri scan/fotokopi kartu identitas yang masih berlaku (SIM/KTP/Kartu Mahasiswa/Kartu Pelajar/Pasport, dll).
  9. Peserta melampirkan Biodata singkat yang dilengkapi dengan Namor Telepon/HP dan alamat email aktif.
  10. Cerpen wajib dikirim dengan format kertas A4, Margin Normal, font Arial 12 pt, spasi 1,5. Dan dikirim ke email : cerpen@inorbit.com.
  11. Peserta melakukan registrasi/pendaftaran Rp. 10.000,- setiap judul karya dan melampirkan struk transfer registrasi (di foto/scan). Nomor Rekening Pendaftaran Bank BNI: 015 473 1105 Atas Nama : Aufa Imiliyana.
  12. Naskah diterima panitia terkahir tanggal 20 Desember 2011.
  • Dewan Juri menetapkan 3 Pemenang, dan 7 Nominator terbaik yang akan dibukukan, serta menjadi cerita pokok dalam kompetisi hari sosial tahun 2011.Juara 1 – Rp. 3.000.000.00,- Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.Juara 2 – Rp. 2.000.000.00,- Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.Juara 3 – Rp. 1.000.000.00,- Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.7 Nominator terbaik - Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.
  • Keputusan Dewan Juri bersifat Mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat.
  • “10 Pendaftar Pertama Mendapatkan e-book 10 Kumpulan Cerita Islami”Dewan Juri:Budi Cahyono.Hj. Siti Khotijah.R. Suparman.
  • Info: www.porseni.com

Bagaimana Menjadikan Tulisan itu Baik?

Kegiatan menulis memang menyenangkan, apalagi bagi yang sudah hobi dalam bidang menggoreskan pena. Sepertinya setiap apa yang dilihat rasanya gatal ingin menuliskannya. Namun, apakah kita sudah termasuk penulis yang baik? Bagaimanakah kriteria seorang penulis yang baik?

Menurut saya, jika kalian ingin menjadi penulis ya menulis saja. Tidak usah berpacu pada "Apakah aku sudah termasuk penulis yang berkriteria baik?". Teruslah menulis dan menulis. Apapun itu. Dari sekian banyak buku dan artikel yang membahas tentang cara menulis yang baik, bagaimana agar tulisan menjadi menarik, kriteria sebuah tulisan menjadi baik dan masih banyak lagi artikel yang memuat tentang tips- tips dalam menulis. Namun, apa yang saya dapat? Saya tidak pernah berpacu pada tips- tips itu, hanya segelintir saja yang dipraktekkan. Menulis sejatinya adalah menuliskan apa yang ada di pikiran kita, sesuatu yang mengganjal di benak kita. Yang penting menulis dulu, tidak mungkin kan jika kita punya cita- cita sebagai penulis tapi tidak pernah menulis dan meninggalkan jejak- jejak pena!

Namun tidak ada salahnya jika kita menengok sebentar bagaimana menilai tulisan kita baik dan layak untuk dipublikasikan. Antara lain dengan cara berikut ini seperti yang disebutkan oleh I Ketut Suweca dalam media Kompasiana :
  1. Tidak Terlalu Umum. Artikel Anda mesti mengandung unsur kebaruan. Hal-hal umum tidak masalah dikemukakan, tetapi harus berisi hal-hal baru juga di dalamnya. Naskah yang terlalu umum pasti akan ditolak redaksi. Alasannya, tidak ada sesuatu yang berharga yang bisa dipetik pembaca. 
  2. Memenuhi Unsur Aktualisasi. Artinya, jangan membuat naskah yang tidak relevan dengan isu-isu terkini. Isu-isu terkini perlu dikedepankan agar pembaca mendapatkan informasi yang terbaru. Kalau pun, misalnya, Anda harus rmemaparkan sejarah sebuah kota, misalnya, maka seyogianya tetap kontekstual.
  3. Tidak mengganggu keharmonisan hidup dengan menyinggung SARA (suku, agama, ras, antargolongan). Tidak ada media yang akan bersedia memuat artikel seperti itu, sebaliknya penulisnya bisa jadi dituduh provokator atau pemecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. 
  4. Asli hasil karya Anda, bukan hasil plagiat karya orang lain. Kalau pun Anda mengutip pendapat penulis lain, sebutkan nama penulis asli atau buku sumbernya. Jangan pernah mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri. Pantang bagi seorang penulis melakukan hal ini.  
  5. Tidak sedang dikirim juga ke media lain. Sama sekali tidak etis kalau artikel yang sama Anda kirim secara bersamaan ke lebih dari satu media. Kalau artikel Anda ternyata dimuat pada koran A dan B yang Anda kirimi artikel itu dan ketahuan oleh redaksi, nama Anda pasti di-blacklist oleh kedua media tersebut. Pastikan dulu artikel tersebut tidak dimuat di satu media, baru kirim ke media lain setelahnya. 
  6. Telah melewati proses editing yang ketat. Artikel yang Anda akan kirim harus diedit dengan cermat, baik kata-kata, ejaan, maupun isinya (penalarannya). Endapkan naskah itu sehari. Setelah mengendap sehari, biasanya penulis akan dapat melihat kekurangan-kekurangan pada naskah itu. Perbaiki lagi dengan teliti dan kirimlah. Hindari mengirim naskah dengan tergesa-gesa tanpa editing yang ketat. 
 Nah, demikianlah pemaparan yang disampaikan oleh salah satu sahabat saya di kompasiana dimana beliau adalah salah satu motivatorku dalam menulis. Tulisannya yang banyak membangun kembali fondasi menulis yang makin lama makin runtuh. Semoga tulisan di atas bisa membangun kembali semangat menulis teman- teman semua. Salam sayang... terus berkarya yaaa.... 

Sabtu, 19 November 2011

Menjemput Inspirasi

Bismillah ….

Alhamdulillah saya bisa memulai menulis lagi, sebelumnya saya merasa buntu, entah apa yang akan ditulis. Padahal semua hal yang kita lihat, kita rasa, kita dengar, kita raba dan bahkan informasi yang tidak begitu jelas beritanya bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Dengan berbagai gagasan dan opini- opini. Saya merasa TIDAK ada inspirasi, tapi ternyata saya SALAH. Saya teringat dengan kalimat ini yang sampai saat ini saya tancapkan di benak saya, “Jangan menunggu bisa baru melakukan tapi Lakukanlah kamu pasti bisa”. Dan kalimat itulah yang mendorong saya untuk memulai mengayunkan jari jemari di atas susunan huruf. Yap, jangan menunggu inspirasi datang tapi jemputlah inspirasi itu. Jangan menunggu inspirasi baru menulis tapi menulislah maka inspirasi akan datang padamu. Seperti halnya dalam mengarungi roda hidup dan kehidupan seringkali kita merasa takut duluan untuk memulai sesuatu, tak jarang merasa tidak bisa sebelum memulai padahal jika sudah terjun dalam suatu tindakan maka pekerjaan itu akan terasa lebih mudah dan lebih ringan. Kesempatan itu akan lebih berpeluang luas jika kita melakukan tindakan yang lebih, jangan berharap hasil yang lebih jika kita melakukan hal yang sama dengan oranglain. Lalu, alangkah tidak malunya jika usaha yang kita lakukan belum mendapat hasil yang maksimal. Rasa syukur diabaikan. Sesungguhnya ujian terberat yang Allah berikan adalah disaat kita berada di puncak kejayaan, dan kenikmatan itulah ujian yang nyata bagi kita. Tak jarang disaat kesempitan hidup datang, orang lebih enteng untuk berkeluh kesah dan menyalahkan yang tidak seharusnya. Tak jarang pula dengan kesempitan hidup itu mampu menggerogoti iman- iman yang sudah menancap dalam hati setiap insan.

Mulai hari ini, saya berhasil merangkai huruf per huruf, kata demi kata menjadi seuntai kalimat yang sekiranya berkenan untuk bahan bacaan. Alhamdulillah bila mampu memberi energi positif, membangun semangat dan pantang menyerah menghadapi hidup. Kemarin- kemarin saya kira saya tidak dapat inspirasi untuk menulis namun ternyata saya harus menulis baru inspirasi menghinggapi. Taraaa…. saya mampu menyelesaikan tulisan ini, dan nanti, esok dan seterusnya saya bisa menari- narikan jemari saya untuk berpuisi, berceloteh dan bercerpen ria. Alhamdulillah ….

Lakukanlah, kita pasti bisa. Jika oranglain bisa, kenapa kita tidak? Jiayooooo …Ganbatte…


Selasa, 15 November 2011

Bahagiaku adalah kamu, Sayang

Hujan gerimis membasahai dedaunan
Rumput rumput dan tumbuhan tertawa riang
Aduhai indah hari ini
Kuncup kuncup nan layu mulai bermekaran
Ke berpagi dengan hati berdebar kencang

Duhai kau pangeran pujaan hati
Ku menanti kehadiranmu
Dengan membawa cinta untukku
Dan kini...
Kau nyata hadir dengan keteguhanmu

Memilihku adalah bahagiaku
Dan bahagiaku adalah bersamamu..
Dan kau...
Nyata ada untukku ...


Minggu, 13 Nov 2011

Jumat, 11 November 2011

Mengapa Tidak Menulis?

Untuk sebagian orang, aktivitas menulis merupakan suatu beban. Bila ada tugas kuliah untuk membuat karya tulis bisa jadi selama berhari- hari ia bingung dan stress harus menulis apa dan bagaimana memulainya? Jangan takut, tulislah apa yang ada di kepalamu. Tulislah apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan, apa yang kamu inginkan, tulislah ... menulis bisa dengan bercoret-coret di buku harian, menulis komentar, menulis sms, menulis di blog dan di media lainnya. Saya yakin karya tulis hasil olahan sendiri (bukan copy paste) akan memiliki nilai lebih di mata pembaca.

Bagi seorang penulis aktivitas menulis adalah kebutuhannya. Justru dengan tidak menulis itu adalah beban untuknya. Namun, tak dapat dipungkiri juga bahwa terkadang tidak ada ide sama sekali untuk menuliskan sesuatu. Eitttsss.. tunggu dulu. Bukankah kekosongan ide juga bisa kita tuliskan? Yap, menulis adalah aktivitas menuangkan segala apa yang kita lihat, apa yang kita rasa, apa yang kita inginkan. Nah, kekosongan ide adalah yang kita rasakan maka kita dapat menuliskannya dengan tema "Kosongnya Ide". Hehehee,,,

Atau bila kita seseorang yang gemar menulis tapi karena kesibukan yang seabreg menjadikan kita tidak punya waktu untuk menulis? Ini seperti yang saya alami. Saya seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta namun saya juga memiliki kegiatan sebagai seorang penulis (gaya,, maksudnya nulis di blog) namun saya tak mau dikalahkan dengan kegiatanku yang bejibun. Bukankah seorang jika ingin berhasil melebihi oranglain harus berbuat yang lebih dari oranglain? Yah.. saya sibuk dengan pekerjaan namun saya memanfaakan waktu istirahat dengan menulis. Meskipun menuliskan unek-unek yang bersemayam di hati. Coba bayangkan, jika kita tidak punya kesibukan, tidak punya kegiatan, tidak ada hal yang ditulis bukan? Ayoo .. jadikan kesibukanmu sebagai bahan/ tema tulisanmu. #senyum

Mengapa kita harus menulis?
Karena dengan menulis kita dapat mengekspresikan keadaan hati dengan bebas tanpa takut salah bicara dan menghindari lidah kelu untuk mengungkapkan suatu perasaan. Tulislah apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan, apa yang kamu inginkan. Seorang penulis tidak akan menghina tulisan seseorang, seorang penulis akan memberikan saran dan kritikan yang membuat seorang penulis itu menjadi penulis handal. Tulislah, lakukanlah.

Tips agar kita menjadi penuli :
Menulis, menulis, menulis, menulis, menulis dan menulis ....#senyum


Selasa, 08 November 2011

Cara Mengatasi Rambut Rontok. Rambut Rontok? No Way!

Rambut adalah mahkota kita. Apalagi sebagai seorang perempuan, kesehatan dan keindahan rambut sangatlah berharga. Sebelumnya kita telah membahas tentang mengatasi rambut yang berketombe (disini). Nah kali ini kita akan membahas tentang rambut rontok. Rambut yang sehat, hitam dan tebal menjadi impian bagi seorang perempuan baik mereka yang memilih berkerudung maupun digerai bebas.

Dibawah ini adalah resep alamiah untuk mengatasi kerontokan rambut. Saya seorang yang memilih jalan hidup dengan menutup aurat sesuai syariat yang diperintahkan dalam agamaku, Islam. Sebagai perempuan yang berkerudung, masalah ketombe dan rambut rontok kerap kali menghujani. Alhamdulillah saya menemukan solusinya dan keindahan rambut akan tetap terjaga meskipun setiap harinya rambut tertutup rapat yang konon kurang mendapat udara dari alam bebas. Namun, hal ini bisa diatasi tanpa harus membuka kerudung, dosa tau! Hehehee...

Yuk, kita intip resep sederhana mengatasi kerontokan rambut ini.


BAHAN :
  • 3 - 4 batang lidah buaya yang memiliki daging tebal
  • 2 - 3 sendok madu asli
  • Bawang merah secukupnya
 CARA MENGOLAHNYA :
  • Ambil daging lidah buaya kemudian tumbuk hingga halus.
  • Haluskan bawang merah dan ambil airnya.
  • Kedua bahan diatas dicampurkan, tambahkan madu ke dalamnya.
  • Diamkan selama sehari semalam.

CARA PEMAKAIAN :

Setiap pagi, oleskan resep diatas pada seluruh rambut baik kulit rambut maupun permukaan rambut. Jika susah dalam pengolesan karena daging lidah buaya yang licin maka gunakan kain kasa untuk mengolesnya. Caranya, ambil kain kasa kemudian masukkan olesan resep di atas. Lakukan hal ini selama satu minggu, insyaaAllah mendapatkan hasil yang maksimal. Jika rambut sudah tumbuh dengan lebat maka cukurlah rambut Anda sehingga rambut akan tumbuh dengan indah dan halus. Resep ini biasa digunakan untuk mereka yang sudah parah mengalami kerontokan rambut.

TAMBAHAN :

Jika kebetulan Anda membeli buah semangka maka manfaatkanlah, selain daging buahnya yang manis, jangan sampai lupa pada kulitnya, karena kulit semangka juga bermanfaat bagi rambut. Gosoklah kulit semangka yang tinggal putihnya pada kulit kepala Anda. Bila Anda dapat melakukan hal ini minimal sekali dalam seminggu, maka Anda tidak akan mendapatkan kerontokan pada rambut.