Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang (keluarga Palem) atau seperti jambe yang biasa buat nginang mbah2, hehe... kulit licin berwarna coklat kehitaman bila masak (kalau masih muda berwarna kuning kehijauan, ada juga yang menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum.
Uniknya buah ini adalah memiliki rasa yang nano-nano. Hemmm ... saya sendiri susah mendeskripsikannya. Buahnya unik, rasanya pun unik. Perpaduan antara rasa rambutan, durian dan kelengkeng. Satu buah matoa dengan buah matoa lainnya bisa saja memiliki rasa yang berbeda. Ada yang bilang rasanya seperti leci, ada juga yang bilang seperti buah durian, rambutan atau kelengkeng. Rasa buah matoa sulit untuk didefinisikan. Dominan rasanya manis dan bagi yang suka membuat ketagihan untuk mencicipinya lagi.
Buah ini tidak hanya ditemui di daerah Papua saja, buah ini telah menyebar ke segala penjuru karena mudahnya bertanam pohon matoa. Tidak memerlukan perawatan khusus untuk menanam pohon matoa. Jadi jangan heran jika Anda sedang jalan-jalan di Yogya dan mampir di Mirota Kampus menemukan buah ini. :-)
sumber gambar : http://forum.tamanroyal.com |
Pohon Matoa di kebun kantorku |
Pohon Matoa lagi di kebun kantorku |